Baca Juga
Ribut Kebaktian di Sabuga Bandung |
Bandung, – Massa yang mengatasnamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) mendatangi lokasi penyelenggaraan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung.
Pihak PAS meminta panitia KKR menyelenggarakan kegiatan keagamaan tersebut di rumah ibadah. Hasil kesepakatan antarkedua pihak yang dimediasi polisi membuahkan hasil yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan.
Acara Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pdt.Dr.Stephen Tong untuk sesi kedua sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga, Selasa (6/12/2016). Pihak PAS menegaskan bahwa sama sekali tidak melarang kegiatan tersebut.
“Ini kan acara keagamaan, kita enggak masalah. Enggak ada pelarangan. Nah untuk melaksanakan Natal sesuai keyakinannya, kita menyarankan kegiatannya dilakukan di tempat semestinya sesuai Undang-undang. Ya acara Natal dilakukan di gereja, bukan di Gedung Sabuga,” ujar Ketua PAS Muhammad Roin di halaman Gedung Sabuga.
Menurut Roin, peribadatan umat Kristen sudah diatur di tempat tertentu yaitu gereja. Hal tersebut, sambung dia, sesuai dengan Surat Peraturan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.
Pihak PAS mengaku sudah bertemu secara baik-baik dengan panitia penyelenggara. Acara sesi pertama yang berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 WIB untuk anak-anak tetap berjalan normal.
“Tadi acara yang siang sampai sore, kami tidak ganggu,” kata Roin.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto turun langsung ke lokasi. Dia menjelaskan persoalan tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak.
“Jadi acara yang malam tidak dilaksanakan. Tadi sudah disepakati pihak panitia, pendeta dan perwakilan ormas,” ujar Winarto di lokasi yang sama.
Pihak panitia, sambung Winarto, akan mempelajari persoalan regulasi. “Kalau kegiatan keagamaan hanya perlu pemberitahuan saja. Jadi acara ini bukan dilarang. Nanti panitia akan membicarakannya lagi ke Kemenag dan MUI, termasuk kepada Pemkot Bandung,” tutur Winarto.
“Jadi sudah clear. Enggak ada masalah. Semuanya memahami dan saling mempelajari,” kata Winarto menambahkan.
Sementara itu pihak panitia enggan memberikan komentar kepada wartawan berkaitan dengan persoalan tersebut. Ratusan umat Kristen yang sudah terlanjur datang, sempat melakukan doa bersama di area Gedung Sabuga. Pendeta Stephen Tong didaulat menyampaikan keterangan kepada jemaatnya.
Stephen meminta jemaatnya tetap tenang. “Nanti ada tim yang mempelajari. Jangan kecewa,” ucap Stephen.
Peserta KKR membubarkan diri dengan tertib pada pukul 20.30 WIB. Ketika situasi itu terjadi, sejumlah aparat kepolisian melakukan pengamanan di seputaran Gedung Sabuga.
Ribut Kebaktian di Sabuga Bandung Didatangi Ormas, Polisi Turun Tangan, INI Penjelasan Polisi
4/
5
Oleh
Waskita - wawasan kita